Setelah 2 hari, saya melihat wanita yang sama lagi dateng dan antri di kasir saya. Bedanya, dia kali ini hanya membeli satu botol air minum, dan coba tebak? Yups, dia membayar sebotol air minum itu dengan 500r rupiah. Saya tanya, apakah ada uang kecil, dia menggelengkan kepala kemudian pergi begitu saja.
Saat makan siang, saya memberi tahu kasir lain tentang wanita aneh itu. Ternyata, bukan hanya saya yang mengalaminya, wanita itu juga melakukan hal yang sama kepada teman-teman lainnya. Saya semakin penasaran, mengapa dia bisa begitu santai menghamburkan uang? Biasanya orang kaya pun akan tetap rakus dan menghitung setiap kepingnya.
Kasus wanita itu menghantui saya setiap saat. Kejadian yang sangat aneh. Tapi tidak lama setelah itu, saya mendapat jawabannya dari rasa penasaran saya.
Suatu hari kepala saya sangat sakit di siang hari saat tengah bekerja. Saya meminta istirahat untuk keluar menghirup udara segar. Saya berdiri di dekat pintu masuk supermarket kami.
Saat beristirahat, saya melihat wanita itu lagi keluar dari supermarket. Tidak mau melewatkan momen, saya datang menghampirinya. Saya mengajukan pertanyaan yang selama ini menghantui saya tanpa ragu-ragu.
– Halo Bu! Saya penasaran saja nih, ingin tahu kenapa ibu tidak pernah mengambil kembalian? Ibu ini sudah sering memberi saya ratusan ribu padahal belanjaan dikit. Bukan bermaksud tidak sopan, tapi memang sebanyak itu kah uang yang ibu hasilkan?
– Halo, mau saya kasih lagi? Saya serius ikhlas
Wanita menjawab tanpa ragu-ragu. Jujur, saat itu saya merasa bahwa ada yang tidak benar dengan kepala wanita ini. Tapi dari penampilannya, wanita itu terlihat sehat dan waras, jadi saya lanjut bertanya.
– Kenapa Ibu sangat baik kepada orang? Apa jangan-jangan ini uang hasil merampok dan hati nurani ibu sedang tersiksa karenanya?
Saya bertanya sambil bercanda. Wanita itu tertawa terbahak-bahak
– Bukan, bisa saja Ibu ini. Beberapa bulan yang lalu saya masih di posisi seperti ibu, bekerja di sebagai kasir di sebuah pom bensin. Saya juga tahu persis berapa banyak yang mereka dapatkan untuk pekerjaan keras seperti tiu. Jadi, karena saya sekarang telah berkecukupan dan membeli kesemapatan, mengapa tidak untuk membantu.
– Maaf, jika saya lancang, tapi bisakah menceritakan kepada saya bagaimana Ibu bisa berhasil seperti sekarang jika dulunya bekerja sebagai kasir? Apa karena suami yang kaya?
– Saya belum bersuami, apalagi suami kaya. Saya bisa seperti ini dengan cara yang sangat mudah…
– Beritahu saya rahasianya, jika tidak keberatan.
– Boleh, tapi saya wanti-wanti dulu. Cara saya ini mungkin sulit dipercaya.
Dia mulai menjelaskan tentang sebuah jimat kepada saya. Dia bilang bahwa jimat ini sudah muncul dari 3000 tahun yang lalu. Sekarang jimat ini adalah benda yang paling penting dan kramat di Indonesia.
– Banyak orang yang membutuhkan jimat ini, mereka yang tidak punya uang atau mereka yang sedang mencari jodoh. Kadang ada juga yang menggunakannya untuk menggapai mimpinya. Kita perlu energi dan keinginan yang kuat yang bisa diberikan oleh jimat ini untuk itu. Saya mengambil jimat ini karena saran dari teman yang juga memakai ini. Saya bertanya kepadanya dan dia memberi tahu saya website untuk membelinya.
– Ibu serius? Jimat macam apa yang bisa menghasilkan uang?
– Betul. Jika mau, saya bisa memberitahu websitenya agar Ibu bisa memesannya. Nanti ibu akan mengerti setelah mencobanya.
Dia mengeluarkan ponselnya dari tasnya dan mencari website untuk jimat itu. Beberapa menit kemudian, dia menunjukkan ponselnya kepada saya, di mana ada tampilan toko online. Saya memfoto layar ponselnya agar bisa mengecek dan memesan jimat itu.